Wahai Orang Tua, Perhatikan Hak Dunia dan Akhirat Anakmu

Belajar-Membaca-Alquran-untuk-anakMenjadi orang tua tentu menjadi sesuatu yang di idam-idamkan bagi dua pasangan yang sudah menikah. Anak tentu menjadi karunia terbesar setelah menikah. Tentunya tidak mudah menjadi seorang tua karena anak adalah amanah Allah yang tentunya harus di jaga sampai mereka dewasa. Sayangnya semakin sekulernya lingkungan membuat tumbuh kembang anak secara moral dan akhlak terganggu. Ini juga yang menyebabkan kenakalan anak terjadi sehingga orang tua menjadi bingung dan repot harus berbuat apa.

Islam menjadikan hubungan orang tua dan anak sangat seimbang. Orang tua terbebani pendidikan terhadap anak mereka sedangkan anak terbebani dengan memuliakan orang tua. Akan tetapi kunci utama pendidikan anak pada dasarnya adalah pada orang tua itu sendiri. Dalam sebuah riwayat:

Rasulullah Saw ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau lalu menjawab, “Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu.” (HR. Ibnu Majah)

Sabda Rasulullah :

Tiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah-Islami). Ayah dan ibunya lah kelak yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (penyembah api dan berhala). (HR. Bukhari)

Tentunya orang tua memiliki peranan penting dalam mengarahkan anak mereka. Orang tua akan menjadikan anaknya masuk surga atau neraka itu tergantung bagaimana orang tua yakni Ayah dan Ibu mereka mendidik mereka atau menjadikan mereka Muslim, Yahudi, Nasrani atau Majusi tergantung pada orang tua. Dalam Islam tentu sangat jelas betapa pentingnya orang tua dalam mendidik anak.

Orang tua mampu menjadikan anaknya masuk surga jika berhasil dalam mendidik menjadi seorang yang shaleh sehingga berimbas juga kepada orang tuanya dan jika gagal dalam mendidik anak tentunya orang tua memiliki peran dalam menjerumuskan anaknya keneraka sehingga orang tua yang gagal mengemban amanah tersebut tentu juga bakal mempertanggung jawabkan di hadapan Allah.

Rasulullah bersabda :

Warisan bagi Allah ‘Azza wajalla dari hambaNya yang beriman ialah puteranya yang beribadah kepada Allah sesudahnya. (HR. Ath-Thahawi).

Tujuan kita sebaga orang tua tentunya menjadikan anak kita rajin beribadah kepada Allah dan hana takut kepada Allah atas apa yang terjadi nantinya setelah kita tidak ada lagi. Mereka di harapkan menjadi pengganti diri kita dan bisa beribadah lebih baik kepada Allah lebih dari diri kita. Sehingga keshalehan anak kita tersebutlah menjadikan penyelamat kita di akhirat kelak. Islam bukan menjadikan anak sebagai komiditi dagang atau ekonomi seperti pola pikir orang tua yang kebarat-baratan sehingga membiarkan anak begitu saja asalkan menghasilkan sesuatu bagi orang tua tidak peduli anaknya tersebut melanggar etika atau tidak, tapi yang penting menghasilkan uang bagi kita atau membuat kita bangga dengan prestasi keduniaan yang bersifat semu.

Padahal anak adalah investasi dunia dan akhirat karena akan ada kehidupan akhirat setelah dunia. Anak jangan sampai kita jadikan komiditi sehingga melanggar etika dan akhlak moral. Seperti misalkan membiarkan mereka membuka aurat, berpacaran dan sebagainya dengan tujuan karir anak. Padahal justru kita menjerumuskan anak kita kedalam jurang api neraka. Orang tua yang baik tentunya mendukung anak dalam pembentukan moral dan akhlak yang islami. Anak yang patuh beribadah kepada Allah karena faktor didikan orang tua tentu tidak akan berani melawn ke orang tua sehingga terciptalah keluarga Islami yang baik. Sebaliknya jika kita gagal dalam mendidik anak dan menjadikan anak kita berpikiran serta berorientasi hanya pada keduniaan saja maka sama saja kita menjerumuskan mereka jauh dari aturan-aturan Allah.

Dalam sebuah riwayat dijelaskan tugas atau kewajiban kita sebagai orang tua untuk memenuhi hak-hak anak kita :

Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, ” Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?” Nabi Saw menjawab, “Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu).” (HR. Aththusi).

Inilah mengapa orang tua harus bisa menjadi pendamping dan pendidik yang baik bagi anak. Surga dan Neraka anak ada di tangan orang tua dari cara mendidik dan orang tua memenuhi hak-hak anak. Akan tetapi surga dan neraka orang tua juga tergantung anak sehingga orang tua harus memperhatikan tugas-tugas mereka. Jangan sampai orang tua hanya tahu memenuhi kebutuhan ekonomi tapi pendidikan anak terbengkalai. Semoga kita mampu menjadi orang tua yang baik dan mulai sekarang menyadari anak adalah amanah dan di tangan kita akhirat mereka seperti apa.

Tinggalkan komentar